example banner

3 Yayasan Berkolaborasi Gelar Workshop Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Indramayu MBS Yayasan Gemilang Sehat Indonesia, Yayasan Sapa, dan Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu menggelar workshop bertajuk “for SRHR and gender justice campaign in Indramayu district”. Acara ini berlangsung di Aula Hotel Trisula jl.Di Panjaitan No.77, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213,Rabu(12/03/2025)

 

Ketua Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, Yuyun Khoerunnisa, dalam pemaparannya menyoroti pentingnya edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR), khususnya bagi remaja usia 10–24 tahun. Ia menekankan bahwa meskipun topik ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, edukasi HKSR sangat krusial untuk mencegah kekerasan seksual, pernikahan anak, serta meningkatkan akses layanan kesehatan bagi remaja.

“Sejak 2021, kami telah aktif memberikan edukasi kepada anak muda untuk memahami hak mereka terkait kesehatan seksual dan reproduksi. Kami juga berupaya meningkatkan kapasitas remaja agar mereka berani menyuarakan hak-hak mereka dan tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga pelaku perubahan,” ujar Yuyun.

 

Program RHRN 2 yang diusung dalam kegiatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi remaja, tetapi juga melibatkan berbagai pihak. Dimulai dengan pendekatan kepada anak muda pada 2021, program ini berkembang dengan menyasar orang tua, pemerintah desa, hingga pemerintah daerah.

 

Pada 2024, kampanye HKSR diperluas dengan menggandeng media sebagai mitra strategis. “Biasanya, kampanye identik dengan isu politik, tetapi kali ini kami ingin mengangkat hak kesehatan seksual dan reproduksi agar semakin banyak anak muda yang sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mereka,” tambah Yuyun.

 

Salah satu tujuan utama program ini adalah mendorong anak muda untuk berani melaporkan kekerasan yang mereka alami atau saksikan. Masih banyak kasus kekerasan yang tidak terungkap karena korban takut bersuara. Oleh karena itu, melalui berbagai pelatihan dan edukasi, diharapkan anak muda tidak hanya memahami hak mereka, tetapi juga memiliki keberanian untuk melaporkan dan mengadvokasi kasus kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.

 

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak anak muda yang aktif dalam kegiatan positif dan berkontribusi pada perubahan sosial. “Selama ini, anak muda seringkali hanya disorot dalam aspek negatif seperti tawuran dan pernikahan dini. Kami ingin mengubah stigma itu dan menunjukkan bahwa anak muda bisa menjadi agen perubahan dalam isu kesehatan seksual dan reproduksi,” pungkas Yuyun.

 

Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu merupakan organisasi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan anak muda, khususnya dalam isu kesehatan seksual dan reproduksi. Bersama mitra lainnya, yayasan ini aktif melakukan edukasi dan advokasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung hak-hak remaja.

 

(Thoha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *