Mitramabes.com ( Madina) – Tim media mitramabes.com meluncur ke desa Rao-Rao Panjaringan kec. Tambangan kab.Mandailing Natal ( Madina), Sumut untuk investigasi kondisi jalan. Tim investigasi mitramabes.com turun atas laporan warga Rao-Rao Panjaringan. 78 tahun Indonesia merdeka masih ada desa di Madina harus dibenahi dan tertinggal infrastruktur jalan serta terisolir.
Tim investigasi bergerak memakai armada sepeda motor untuk untuk mencapai Rao-Rao Panjaringan. Sabtu, (16/09/2023).
Kondisi jalan dari pusat kecamatan Tambangan menuju Rao-Rao Panjaringan butuh waktu 2 jam padahal hanya berjarak belasan kilometer. Rasanya sangat sulit melalui akses jalan dari desa Rao-Rao Dolok menuju desa Rao-Rao Panjaringan di karenakan jalannya banyak batuan dan lobang lobang dan rusak parah melewati hutan.
Tim investigasi langsung berkunjung ke kediaman Hamdan kepala desa Rao-Rao Panjaringan.
Wawancara singkat dengan Kades Rao-Rao Panjaringan sambil mengelilingi desanya.
Rao-Rao Panjaringan merupakan desa paling Timur di kecamatan Tambangan atau desa terakhir yang berbatasan langsung dengan dengan wilayah lain atau berbatas dengan Hutan Belantara.
“Jalan ini terakhir ada pembangunan sekitaran 20 tahun lalu jadi wajarlah separah ini, kami dari pemerintahan desa panjaringan ini sudah sering mengajukan proposal untuk pembangunan jalan dan di beritakan awak media” jelasnya
Diterangkan Hamdan isu-isu yang didengarnya tahun 2024 ini akan ada pembangunan jalan menuju desa tersebut
Harapannya semoga tahun 2024 ini terwujudlah impian mereka, di perhatikan pemda Mandailing Natal untuk merehab atau membangun jalan akses desa itu.
“Saya juga sangat kasihan melihat warga saya khususnya anak-anak sekolah yang hendak menimba ilmu, mirisnya lagi dikala musim hujan jalannya sangatlah ekstrem, dan sering membuat anak-anak telat masuk sekolah” keluhnya
“Hal inilah yang membuat hati saya sangat terharu, makanya kami mohon sangat agar jalan akses ke desa Rao-Rao Panjaringan ini agar sesegera mungkin mendapat perhatian dari pemerintah” (Edi Lubis)